Pulau
Lombok merupakan salah pulau yang memiliki keindahan dan beraneka ragam
kekayaan obyek wisata alam, seni budaya serta kerajinan tangan tradisional yang
sangat mengagumkan. Salah satu diantaranya adalah kerajinan tenun tradisional
atau "songket". Desa Sukarara adalah nama sebuah desa kecil yang
sangat indah dan merupakan salah satu pusat kerajinan tenun tradisional yang
letaknya di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah
Nusa
Tenggara Barat. Lokasi Desa Sukarara ini sekitar 25 Km dari kota Mataram atau
sekitar 30 menit perjalan, dan sekitar 5 Km dari kota Praya atau 5 menit
perjalan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau taksi. Sebagian besar
perempuan yang ada di Desa Sukarara ini bekerja sebagai penenun. Untuk menjaga
dan melestarikan budaya dan tenun tradisional yang diwarisi oleh nenek moyang
mereka maka para perempuan di Desa Sukarara ini diwajibkan untuk belajar menenun,
bahkan sejak masih usia anak-anak para orang tua mereka telah mewariskan
keterampilannya dan mengajarkan kepada anak-anak perempuan mereka menenun
dengan motif awal atau motif dasar yang sangat sederhana untuk lebih mudah
dipahami dan dipelajari oleh anak-anak mereka bagaimana cara menenun yang baik
dan benar untuk mendapatkan kualitas hasil tenunan yang baik nantinya.
Pekerjaan menenun ini biasanya mereka lakukan di teras depan, dan kebiasaan ini
masih mereka lakukan sampai saat ini. Pemandangan ini akan anda jumpai hampir
pada setiap rumah yang ada disepanjang jalan Desa Sukara yang anda lewati.
Kain
tenun atau songket dari Desa Sukarara
ini memiliki ciri khas tersendiri dengan desain atau motif yang berbeda dengan
kain-kain tenun lainnya yang ada di Indonesia. Sebuah hasil karya kain tenun
yang sangat indah dan artistik yang memiliki desain ekslusif yang dihasilkan
oleh tangan-tangan terampil dari para perempuan Desa Sukarara. Dengan ciri khas
khusus dan desain tradisional yang menggambarkan gaya hidup kuno pulau Lombok
dengan motif rumah adat dan lumbung serta motif tokek, masih mereka pertahankan
sampai saat ini. Walaupunhanya dengan menggunakan alat
tenun tradisional yang sangat sederhana, namun hasil tenun dari Desa Sukarara
ini memiliki kualitas yang sangat baik dan sangat mengagumkan. Desain kain
tenun Desa Sukarara ini memang diakui sangat mengesakan jika dilihat dari
aplikasi pasangan warna-warna tanah dengan pola tradisional timur yang asli
Pulau Lombok. Bahan baku yang mereka gunakan adalah benang katun, sutera,
sutera emas dan benang sutera perak. Sedangkan untuk bahan pewarna yang mereka
gunakan adalah dari bahan pewarna alami sepertiwarna coklat kemerahan
dari pohon mahoni, warna coklat muda dari batang jati, warna coklat tanah dari
biji asam, warna coklat tua dari batang pisang busuk, dan warna ungu dari kulit
manggis dan anggur. Hal inilah yang membuat kain tenun atau songket dari Desa
Sukarara ini terkenal dengan ciri khas kain songket yang berpola cerah. Dan
juga hasil tenun Desa Sukarara ini sudah banyak dikenal dan sangat dusukai oleh
wisatawan mancanegara. Seperti yang anda ketahui bahwa di dalam pengerjaan
menenun yang dilakukan di Desa Sukarara ini hanya menggunakan alat tenun
tradisional yang sangat sederhan, maka harga kain tenun atau songket ini
tergantung pada faktor kesulitan penentuan motif dan lamanya waktu pengerjaan.
Hal inilah yang membuat harga kain tenun tradisional Desa Sukarara sangat mahal.