Desa wisata Sembalun berada di ketinggian 1156 meter dpl dan
merupakan wilayah paling dekat dengan gunung Rinjani yang oleh masyarakat Lombok dianggap
sebagai pusat kekuatan kosmos. Jaraknya dari Mataram sekitar 110 km. Seperti
halnya daerah yang dekat dengan pegunungan, Sembalun mempunyai panorama yang
cantik plus tanah yang subur. Tak heran jika Sembalun merupakan daerah
penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat serta pemasok buah-buahan
untuk seluruh Lombok.
Banyak aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan jika berlibur ke
Sembalun. Anda bisa ikut melakukan kegiatan bertani. Di tempat ini banyak
terhampar ladang kentang, bawang, arcis, tomat dan syur-sayuran lainnya. Saat
masa panen, kita bisa ikut memetik aneka hasil bumi tersebut bersama para
petani. Atau bisa juga sekedar melihat panen raya yang biasanya terjadi pada
bulan Juli sampai September.
Puas
memamen buah dan sayur, kita bisa soft trekking melintasi bukit Sembalun dan
melihat keindahan desa ini dari ketinggian. Salah satu spot soft trekking yang
disukai wisatawan adalah desa Belek. Di desa ini kita bisa melihat rumah
tradisional masyarakat suku Sasak atau yang biasa disebut dengan Bale Belek.
Menurut cerita sejarah, konon Desa Belek adalah desa pertama Sembalun dan
menjadi awal mula kawasan ini. Dari desa Belek, kita bisa menuju ke bukit anak
dara yang berada persis di belakang desa ini. Di titik ini kita bisa melihat
pemandangan alam yang jauh lebih lengkap dan indah. Ada areal persawahan, pedesaan
dan Gunung Rinjani yang menjulang indah.
Untuk mempermudah wisata ke desa Sembalun dan mendapatkan
spot-spot yang mengasyikkan sebaiknya Anda ditemani seorang guide yang akan
mengarahkan perjalanan wisata kita. Di desa ini kita bisa mendatangi CDC (Community
Development Center). Organisasi ini beranggotakan warga Desa Sembalun yang
sudah mengerti dan hafal benar desa mereka. Kita bisa memilih guide yang akan
mengantarkan kita dengan tarif berkisar antara Rp. 50 ribu hingga Rp. 75 ribu
per hari.
Oya, Sembalun tidak
hanya menawarkan wisata alam, namun juga sentra kerajinan. Di desa ini terdapat
kerajinan tenun yang dikerjakan oleh masyarakat dengan menggunakan alat tenun
tradisional dengan motif – motif lama. Kita bisa melihat bagaimana warga ini
membuat kain tenun yang rumit namun mampu menghasilkan kain indah. Kita bisa
membeli langsung dari para perajinnya dengan harga yang bervariasi tergantung
motif, ukuran dan jenisnya. Harga tenun disini biasanya berkisar dari Rp. 150
ribu hingga Rp. 400 ribu rupiah.
Untuk
menuju Sembalun ada dua pilihan rute. Pertama disebut rute timur yakni melewati Masbagik – Aikmel – Suela – Lemor –
Pesugulan – dan Pusuk Sembalun. Sedangkan rute utara melewati Gunung Sari – Pusuk Pass – Pamenang – Tanjung –
Bayan – Sajang. Jika ke Sembalun dengan menggunakan angkutan kota membutuhkan
waktu sekitar 4,5 jam namun jika memakai kendaraan pribadi kita bisa menghemat
waktu 1,5 jam. Dari Terminal Bertais, Anda harus naik bus jurusan Aikmel. Dari
Aikmel kita bisa mendapatkan angkutan langsung ke Sembalun, namun jika tidak
Anda harus naik ojek ke Sembalun. Atau jika menggunakan taxi Anda harus
membayar sekitar Rp. 450 ribu.