Air Terjun Benang
Setokel memiliki 2 terjunan air yang berketinggian sekitar 30 meter. Terletak
di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Propinsi Nusa Tenggara Barat. Air
terjun disebelah kiri memiliki debit yang lebih besar dibandingkan yang
kanan. Sementara itu di bawahnya terdapat kolam kecil tempat penampungan
curahan air yang jatuh dari atas. Kolam ini dapat digunakan untuk mandi
dan berenang. Air terjun ini berada di ketinggian 552 m dari permukaan laut
(dpl) di kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani.
Nama Benang Stokel dalam bahasa setempat berarti segumpal benang. Nama
ini diberikan karena bentuk air terjun ini menyerupai benang yang diikat
menyatu. Sekitar 500 meter ke
bagian hulu atas dari lokasi Air Terjun Benang Stokel terdapat juga air terjun
yang bernama Air Terjun Benang Kelambu. Air terjun ini bersumber langsung dari mata air besar
yang menyembul di puncak gunung. Untuk menuju Air Terjun Benang Kelambu
tersebut harus melewati jalan setapak
sejauh 1 km (dengan waktu tempuh sekitar 30 menit) menembusi hutan tropis
dengan lembah dan bukit yang terjal.
Legenda
Mitos yang berkembang
di masyarakat selama ini menyatakan, Air Terjun Benang Stokel menjadi tempat
membersihkan diri Dewi Anjani - makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu
Gunung Rinjani. Pada waktu-waktu tertentu konon Dewi Anjani turun dari gunung
kemudian mandi dan membersihkan rambutnya di Benang Stokel. Oleh karena itu,
banyak masyarakat percaya mereka yang mempunyai masalah dengan rambutnya,
seperti rontok, ingin menghitamkan rambut, akan mandi di Air Terjun Benang
Stokel.
Selain itu dari cerita
unik di balik kecantikan Benang Stokel. Konon, jalur Benang Stokel -
Gunung Rinjani sering digunakan oleh orang-orang sakti untuk mencari
berkah atau keselamatan dengan melakukan pendakian untuk bertapa ke Gunung Rinjani, yang hingga saat ini,
kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh warga setempat. Jalur pendakian
ini hanya memerlukan waktu tujuh jam saja sehingga memiliki jarak tempuh yang
lebih pendek dibandingkan dengan lewat jalur kawasan Sembalun, Lombok Timur
atau Senaru, Lombok Utara.
Berjarak sekitar
30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit
atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit). Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga
harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao. Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak. Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.
Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal namun tidak terlalu bagus bahkan di beberapa tempat berlubang. Selain itu jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.
Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan menuju ke sana.
Sesampai di pintu masuk perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga ke lokasi air terjun berada. Di sepanjang jalan setapak ini banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan.
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao. Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak. Selanjutnya di pertigaan ini ambil belokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.
Kondisi jalan menuju kesana sudah beraspal namun tidak terlalu bagus bahkan di beberapa tempat berlubang. Selain itu jalan cukup sempit untuk dua kendaraan berpapasan.
Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan menuju ke sana.
Sesampai di pintu masuk perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga ke lokasi air terjun berada. Di sepanjang jalan setapak ini banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan.