Wisata Budaya - Kerajinan Mutiara

Nama Sekarbela sudah sangat terkenal dikalangan penyuka perhiasan mutiara dan wisatawan Lombok. Berada di Desa Sekarbela ini jaraknya tidak jauh dari Mataram, hanya 4 km. Toko-toko perhiasan mutiara itu berjajar di sepanjang jalan Sultan Kaharudin. Anda bisa memilih sesuai selera, ada gelang, kalung, anting, assesoris baju dan lain-lain dengan kualitas kelas satu. Semuanya serba mutiara, baik yang dipadu dengan emas maupun perak. Sebagai jujugan belanja wisatawan domestik dan mancanegara, semua toko di Sekarbela sudah melayani pembayaran dengan kartu kredit dan juga dollar.

Wisata Budaya - Kerajinan Songket (Tenun)

Pulau Lombok merupakan salah pulau yang memiliki keindahan dan beraneka ragam kekayaan obyek wisata alam, seni budaya serta kerajinan tangan tradisional yang sangat mengagumkan. Salah satu diantaranya adalah kerajinan tenun tradisional atau "songket". Desa Sukarara adalah nama sebuah desa kecil yang sangat indah dan merupakan salah satu pusat kerajinan tenun tradisional yang letaknya di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah 

Wisata Budaya - Kerajinan Gerabah

Sentra Kerajinan Gerabah BanyumulekKetika mengunjungi Desa Banyumulek, Anda akan disambut dengan gapura hijau yang bertuliskan “Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek”. Uniknya, ketika melangkah masuk ke area desa, Anda akan menemui sekolah serta kantor-kantor pemerintah yang dihiasi gerabah-gerabah besar pada pagar temboknya. Sehingga kesan Desa Gerabah akan sangat kental terasa. Sekaligus menegaskan bahwa Desa Banyumulek ini adalah sentra kerajinan gerabah.
Di Desa Banyumulek Lombok, membuat gerabah merupakan sebuah kemampuan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Keahlian tersebut akhirnya mampu mengangkat perekonomian desa, bahkan menarik pengunjung untuk menyaksikan dan berbelanja gerabah di desa ini.

Wisata Budaya - Ziarah Makam Loang Baloq

Seperti kepercayaan orang Indonesia kebanyakan, makam seringkali menjadi tempat keramat dan mistis. Makam, apalagi jika yang dikuburkan adalah tokoh terkenal dan berpengaruh biasanya akan menjadi tujuan wisatawan religi dan sejarah. Makam Loang Baloq dan PPH Van Ham adalah dua makam yang terkenal di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Namun begitu dua kawasan ini justru mempunyai kisah yang bertolak belakang.
Loang Baloq berasal dari kata dalam bahasa Sasak yang berarti pohon beringin yang berlubang. Ya, area ini memang ditumbuhi sebuah pohon

Wisata Budaya - Perang Topat

PERANG  biasanya identik dengan kebencian, darah, dan kematian. Tapi “Perang Topat” di Lombok, Nusa Tenggara Barat, justru menjadi simbol persaudaran dan kebersamaan  antar umat Islam dan Hindu di sana. Suara teriakan, sorak-sorai, memenuhi pelataran depan di Kompleks Pura Lingsar, Lombok Barat. Ratusan orang tua-muda,  pria-wanita, dan bahkan anak-anak terbagi menjadi dua posisi. Sebagian di halaman Pura Gaduh, tempat persembahyangan umat Hindu, dan sebagian  lagi di halaman depan bangunan Kemaliq, yang disakralkan sebagian masyarakat muslim Sasak.

Wisata Budaya - Perang Bobok

Di Negara Sakah dan Sweta, Kota Mataram, Lombok, sejak 1838 secara turun temurun menggelar tradisi Perang Api. Tradisi yang merupakan rangkain acara menyambut Hari Raya Nyepi ini melibatkan ribuan warga setempat dan hanya ada di lingkungan Negara Sakah dan Sweta. 

Perang api dilakukan dengan saling serang menggunakan api yang disulut pada bobok, sebutan untuk daun kelapa kering yang disatukan berbentuk ikatan sapu. Ribuan penonton selalu antusias menyaksikan prosesi yang hanya diadakan setahun sekali ini.

Wisata Budaya - Nyongkolan

Lombok adalah suatu pulau kecil yang memiliki letak geografis berada di tengah-tengah dalam jajaran kepulauan Indonesia, masuk dalam wilayah Nusa Tenggara Barat menjadi satu bagian dengan Pulau Sumbawa.

Secara kultural Lombok memiliki kultur perpaduan antara Jawa Bali dan Bugis. Untuk wilayah Lombok Bagian Barat meliputi Lombok Tengah bagian barat Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara banyak terdapat kemiripan dengan budaya Jawa dan Bali, sedangkan untuk wilayah Timur banyak dipengaruhi oleh budaya Bugis dan Sumbawa.